tcggwrm.org – Pada hari Jumat, sebuah masjid di desa Marda di Tepi Barat yang diduduki Israel menjadi sasaran serangan vandalisme dan pembakaran oleh pemukim Israel. Serangan ini menimbulkan kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Palestina dan masyarakat internasional.
Masjid Bar al-Walidain di desa Marda, yang terletak di dekat kota Salfit, dilaporkan dibakar dan dicorat-coret dengan slogan-slogan anti-Arab oleh sekelompok pemukim Israel. Slogan-slogan seperti “Kematian bagi Arab” dan “Orang benar akan bersukacita karena melihat pembalasan” diambil dari Kitab Mazmur dalam Alkitab Ibrani, ditemukan dicat di dinding masjid.
Gubernur Salfit, Abdallah Kamil, mengatakan bahwa serangan ini dilakukan oleh sekelompok pemukim yang sebelumnya memasuki desa tersebut di bawah perlindungan tentara Israel. Ia juga menyebut serangan ini sebagai bagian dari serangkaian tindakan vandalisme dan corat-coret yang serupa di daerah sekitarnya.
Kepala Dewan Desa Marda, Nasfat al-Khufash, mengonfirmasi bahwa serangan ini adalah tindakan teror yang sistematis oleh sekelompok pemukim. Ia menyatakan bahwa serangan ini adalah bagian dari serangkaian tindakan kekerasan yang terus-menerus dan sistematis oleh kelompok pemukim.
Polisi Israel dan dinas keamanan Shin Bet mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka menganggap insiden ini sangat serius dan akan bertindak tegas untuk membawa pelaku ke pengadilan38.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober tahun lalu. Sejak saat itu, telah terjadi setidaknya 1.400 serangan oleh pemukim Israel di Tepi Barat, dan lebih dari 800 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat akibat serangan oleh pasukan Israel atau pemukim.
Pemukiman Israel di Tepi Barat dianggap ilegal oleh PBB dan hukum internasional. Namun, pemukim Israel terus melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Palestina dan properti mereka, sering kali dengan impunitas.
Kementerian Luar Negeri Palestina di Ramallah mengutuk insiden ini sebagai tindakan rasisme yang nyata dan mencerminkan kampanye hasutan yang meluas terhadap rakyat Palestina oleh elemen-elemen sayap kanan ekstrem dalam pemerintahan Israel yang berkuasa.
Serangan ini juga menimbulkan kecaman dari berbagai organisasi internasional dan negara-negara yang mendukung penyelesaian damai antara judi bola Israel dan Palestina. Ada seruan agar Israel mengambil tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan dan menghentikan tindakan-tindakan yang memperburuk situasi di wilayah yang sudah tegang ini.
Serangan terhadap masjid di desa Marda adalah contoh nyata dari eskalasi kekerasan yang terus terjadi di Tepi Barat. Insiden ini menunjukkan perlunya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menghentikan tindakan kekerasan dan vandalisme oleh pemukim Israel, serta upaya internasional untuk mendorong penyelesaian damai yang adil dan berkelanjutan antara Israel dan Palestina.